Yogyakarta, (tvOne) Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakartasegera mengevaluasi status "siaga" Gunung Merapi, karena dari pemantauanvisual kubah lava tidak menunjukkan pertumbuhan. "Berdasarkan pemantauan visual kubah lava dalam beberapa waktu terakhirini tidak menunjukkan pertumbuhan, yang artinya erupsi Merapi ini menujuke fase terakhir," kata Kepala Balai Penyelidikan dan PengembanganTeknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandrio, Jumat (24/12). Menurut dia, aktivitas Gunung Merapi juga berangsur mereda, darikegempaan yaitu gempa vulkanik sudah jarang sekali terjadi atau terkhirkali terjadi pada 19 Desember sebanyak satu kali, gempa "multi phase"(MP) antara 40-50 kali dan merupakan hal yang biasa pascaerupsi Merapi. "Berdasarkan aktivitas Merapi yang semakin mereda dan kubah lava tidakmenunjukkan pertumbuhan maka kami akan secepatnya mengevaluasi statusMerapi yang saat ini masih dalam level `siaga`," ujarnya. The information about mobil keluarga ideal terbaik indonesia presented here will do one of two things: either it will reinforce what you know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia or it will teach you something new. Both are good outcomes.
Ia mengatakan, dengan tidak terbentuknya kubah lava di puncak Merapimaka ancaman erupsi saat ini sangat kecil, dan proses erupsinya lebihsingkat dari pada proses erupsi normal. "Pada letusan normal Merapi, begitu sampai ke letusan puncaknya kemudiandiikuti pertumbuhan kubah lava lagi dan memunculkan guguran lava pijaryang dapat berlangsung berbulan-bulan. Namun dengan erupsi ekplosif 2010ini maka ketika erupsi mencapai puncaknya kemudian diikuti kubah lavakecil dan stabil, sehingga saat ini kami tidak melihat guguran lavapijar di lereng Merapi," paparnya. Subandrio mengemukakan, jika terjadi erupsi lagi Merapi kedepannya belumdapat dipastikan erupsi akan seperti 2010 atau tahun-tahun sebelumnya,karena harus dilihat dari karakteristik magmanya. "Jika kandungan gasnya yang akan datang tinggi maka otomatis akanmembentuk kubah dan akan menjadi ciri letusan merapi yang umum dikenal.Kami tidak tahu erupsi Merapi yang akan jika terjadi apakah akan samadengan erupsi 2010 atau tahun-tahun sebelumnya. Itu tergantung darigandungan gas yang ada didalam magma," ucapnya. Ia mengatakan, meski aktivitas Merapi menuju paripurna, tetapi saat iniyang menjadi bahaya lanjut adalah banjir lahar dingin yang disebabkanletusan 2010 yang mengeluarkan material lebih dari 140 juta meter kubikberupa endapan awan panas yang menyebar di sungai-sungai yang berhulu dimerapi. "Saat terjadi hujan keran material Merapi yang mengandung abu denganporsentase yang tinggi mudah akan membentuk lahar. Dan proses ini akanberlanjut tidak saja pada satu kali musim hujan, namun mungkin beberapamusim hujan akan terjadi ancaman bahaya lahar," katanya. (Ant)
Ia mengatakan, dengan tidak terbentuknya kubah lava di puncak Merapimaka ancaman erupsi saat ini sangat kecil, dan proses erupsinya lebihsingkat dari pada proses erupsi normal. "Pada letusan normal Merapi, begitu sampai ke letusan puncaknya kemudiandiikuti pertumbuhan kubah lava lagi dan memunculkan guguran lava pijaryang dapat berlangsung berbulan-bulan. Namun dengan erupsi ekplosif 2010ini maka ketika erupsi mencapai puncaknya kemudian diikuti kubah lavakecil dan stabil, sehingga saat ini kami tidak melihat guguran lavapijar di lereng Merapi," paparnya. Subandrio mengemukakan, jika terjadi erupsi lagi Merapi kedepannya belumdapat dipastikan erupsi akan seperti 2010 atau tahun-tahun sebelumnya,karena harus dilihat dari karakteristik magmanya. "Jika kandungan gasnya yang akan datang tinggi maka otomatis akanmembentuk kubah dan akan menjadi ciri letusan merapi yang umum dikenal.Kami tidak tahu erupsi Merapi yang akan jika terjadi apakah akan samadengan erupsi 2010 atau tahun-tahun sebelumnya. Itu tergantung darigandungan gas yang ada didalam magma," ucapnya. Ia mengatakan, meski aktivitas Merapi menuju paripurna, tetapi saat iniyang menjadi bahaya lanjut adalah banjir lahar dingin yang disebabkanletusan 2010 yang mengeluarkan material lebih dari 140 juta meter kubikberupa endapan awan panas yang menyebar di sungai-sungai yang berhulu dimerapi. "Saat terjadi hujan keran material Merapi yang mengandung abu denganporsentase yang tinggi mudah akan membentuk lahar. Dan proses ini akanberlanjut tidak saja pada satu kali musim hujan, namun mungkin beberapamusim hujan akan terjadi ancaman bahaya lahar," katanya. (Ant)
No comments:
Post a Comment