Wednesday, January 5, 2011

Pemerintah Kaji Budidaya Cabai Tahan Cuaca Ekstrem

Have you ever wondered what exactly is up with mobil keluarga ideal terbaik indonesia? This informative report can give you an insight into everything you've ever wanted to know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
 

Jakarta, (tvOne).

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa mengemukakan, Pemerintah segera membangun sistem pengamanan proses budidaya cabai yang mampu menahan perubahan cuaca ekstrem dan hama. 

"Kami sudah meminta Kementerian Pertanian untuk mencari pola penanaman cabai yang tahan terhadap perubahan cuaca ekstrem dan hama," katanya di Jakarta, Rabu, (5/1). 

Ditemui usai menghadiri rapat tentang transportasi yang dipimpin Wakil Presiden Boediono, ia mengatakan, melambungnya kembali harga cabai di pasaran terutama disebabkan perubahan cuaca yang ekstrem. 

"Pengaruh cuaca berdampak pada pola tanam hingga distribusi. Produksi berkurang, padahal kebutuhan tetap tinggi," kata Hatta. 

Meski begitu, lanjut dia, Pemerintah tidak bisa melakukan intervensi seperti operasi pasar bagi beras dan minyak goreng. "Cabai ini berbeda dengan beras dan minyak. Jadi tidak ada cara lain kecuali meningkatkan produksi cabai," tuturnya. 

Most of this information comes straight from the mobil keluarga ideal terbaik indonesia pros. Careful reading to the end virtually guarantees that you'll know what they know.

Hatta menambahkan, pada APBN 2011 pemerintah menganggarkan dana ketahanan pangan sebesar Rp3 triliun. Dana ini akan digunakan untuk menambah cadangan beras sebesar Rp1 triliun, stabilisasi harga pangan Rp1 triliun, dan ketahanan pangan Rp1 triliun. 

Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi menyatakan pada awal 2011 panen cabai sudah terjadi di sentra-sentra produksi seperti Tasikmalaya , Sukabumi maupun Brebes. "Pertengahan Januari dan akhir Januari di Grobogan akan panen juga," katanya. 

Kondisi tersebut diharapkan mampu meningkatkan pasokan cabai di pasaran sehingga dapat menekan melonjaknya harga cabai yang terjadi sejak akhir 2010. 

Menurut Bayu, berdasarkan penelusuran lapangan Kementerian Pertanian, penyebab lonjakan harga cabai tidak terlepas dari masalah tingginya curah hujan yang berkepanjangan sebagai imbas dari cuaca ekstrem. 

Bayu mengungkapkan pada Desember, produksi cabai di Banyuwangi, Jember, Kediri, Brebes, dan Ciamis turun 20-30 persen. "Penyebabnya hama patek, ini berkembang karena udara lembab, hujan lebat membuat bunganya rusak," katanya. 

Selain itu, kata dia, faktor musibah letusan Gunung Merapi dan Bromo turut punya andil dalam menurunkan produksi cabai di sentra-sentra produksi cabai. Meskipun pemerintah belum mengetahui pasti seberapa besar dampaknya. 

Oleh karena itu, menurut dia, ke depan Kementerian Pertanian akan mengamankan proses budi daya cabai di tingkat "on farm" atau produksi dengan memberikan bantuan "shading sheet" atau layar pelindung. 

Program tersebut, tambahnya, diharapkan mampu melindungi tanaman dari cuaca buruk maupun serangan hama dan penyakit pada tanaman cabai. (Ant)

 

That's how things stand right now. Keep in mind that any subject can change over time, so be sure you keep up with the latest news.

No comments:

Post a Comment