Jakarta, (tvOne). Salah satu kelompok yang paling keras menentang Presiden Hosni Mubarak adalah Al Ikhwan Al muslimin. Kelompok tersebut pada awal keberadaannya memang menentang pemimpin-pemimpin Mesir yang condong memihak Israel dan Amerika Serikat. Al Ikhwan Al muslimin lahir di kota Ismailiyah, Mesir pada Maret 1928 dengan pendirinya Hasan Al Banna. Pada awalnya kelompok ini hanya segelintir orang yang prihatin dengan kehidupan moral rakyat Mesir yang jauh dari tuntunan agama. If your mobil keluarga ideal terbaik indonesia facts are out-of-date, how will that affect your actions and decisions? Make certain you don't let important mobil keluarga ideal terbaik indonesia information slip by you.
Namun pada perjalanannya gerakan ini berubah menjadi gerakan politik yang menentang penjajahan Israel atas Palestina. Terdapat lima pilar yang dijadikan panduan bagi para ikhwan yaitu Allah tujuan kami, Rasulullah teladan kami, Al-quran pedoman kami, Jihad jalan kami dan Syahid cita-cita tertinggi kami. Sikap keras dan tidak kompromi dengan para pemimpin yang berseberangan mengakibatkan sejumlah tokoh Ikhwan dibunuh. Diantara para tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin yang dihabisi adalah hasan aAl Banna, Sayyid Qutb, Abdullah Azzam dan Syaikh Ahmad Yassin di Palestina. Sikap moderat justru ditunjukkan tokoh ikhwan pada periode belakangan yaitu dimulai dari kepemimpinan Umar Tilmisani. Namun, tetap saja Presiden Hosni Mubarak menganggap gerakan ikhwan sebagai ancaman. Mubarak akhirnya tidak memiliki pilihan lain kecuali menangkap dan menjebloskan para aktivis ikhwan ke penjara hingga kini. Tidak cukup dengan itu, label teroris pun disematkan kepada para ikhwan. Gerakan Al Ikhwanul al Muslimin menyebar seluruh dunia. Mereka menjadi kekuatan politik di beberapa negara diantaranya Partai Keadilan & Pembangunan di Turki, Partai Keadilan Rakyat di Malaysia, Hamas di Palestina dan Partai Keadilan Sejahtera di Indonesia.
Namun pada perjalanannya gerakan ini berubah menjadi gerakan politik yang menentang penjajahan Israel atas Palestina. Terdapat lima pilar yang dijadikan panduan bagi para ikhwan yaitu Allah tujuan kami, Rasulullah teladan kami, Al-quran pedoman kami, Jihad jalan kami dan Syahid cita-cita tertinggi kami. Sikap keras dan tidak kompromi dengan para pemimpin yang berseberangan mengakibatkan sejumlah tokoh Ikhwan dibunuh. Diantara para tokoh-tokoh Ikhwanul Muslimin yang dihabisi adalah hasan aAl Banna, Sayyid Qutb, Abdullah Azzam dan Syaikh Ahmad Yassin di Palestina. Sikap moderat justru ditunjukkan tokoh ikhwan pada periode belakangan yaitu dimulai dari kepemimpinan Umar Tilmisani. Namun, tetap saja Presiden Hosni Mubarak menganggap gerakan ikhwan sebagai ancaman. Mubarak akhirnya tidak memiliki pilihan lain kecuali menangkap dan menjebloskan para aktivis ikhwan ke penjara hingga kini. Tidak cukup dengan itu, label teroris pun disematkan kepada para ikhwan. Gerakan Al Ikhwanul al Muslimin menyebar seluruh dunia. Mereka menjadi kekuatan politik di beberapa negara diantaranya Partai Keadilan & Pembangunan di Turki, Partai Keadilan Rakyat di Malaysia, Hamas di Palestina dan Partai Keadilan Sejahtera di Indonesia.
No comments:
Post a Comment