Jakarta, (tvOne) Tim Direktorat Pidana Narkoba Mabes Polri membongkar laboratorium shabu di wilayah H. Teluk Gong, Jakarta Utara. "Tim Direktorat Pidana Narkoba Mabes Polri berhasil mengungkap laboratorium shabu di Jakarta, Kamis malam (4/11)," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan di Jakarta, Jumat. Saat ini Polri telah mengamankan sebanyak tiga tersangka yakni Effendy H Alay, Jimmy dan Phony yang merupakan seorang narapidana yang ditahan di Lembaga Pemasyarakat Cipinang Jakarta, ujar Brigjen Iskandar . Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.
"Dari tempat kejadian, petugas mengamankan beberapa barang bukti diantaranya, shabu cair, shabu jadi, shabu yang masih dalam proses, alat-alat laboratorium seperti tabung-tabung reaksi, kompor pemanas tempat destilasi dan pengering," kata Iskandar. Kemudian bahan lain pembuat shabu adalah red pospor sebanyak 69 kilogram, cairan hidrolik acid sebanyak 20 botol yang tiap botolnya berisi 2,5 liter, ephedrine, peralatan masak yakni tabung panjang sebanyak lima unit, tabung bulat lima unit. Kemudian, alat pendingin satu unit, tabung gelas 10 unit, kompor elektrik empat unit, penyaring air satu unit, jerigen 13 buah dan bahan kimia lainnya, kata Kadiv Humas, menambahkan. "Rencananya hari ini olah tempat kejadian akan dilakukan pengecekan langsung oleh Kapolri, Komjen Pol Timur Pradopo," kata Iskandar. Kasus narkoba merupakan salah satu prioritas yang menjadi kebijakan Kapolri Timur Pradopo dalam 100 hari masa jabatannya. Selain itu, kasus-kasus lain juga prioritas adalah korupsi, perdagangan manusia , ilegal logging, ilegal fishing dan ilegal oil. (Ant)
"Dari tempat kejadian, petugas mengamankan beberapa barang bukti diantaranya, shabu cair, shabu jadi, shabu yang masih dalam proses, alat-alat laboratorium seperti tabung-tabung reaksi, kompor pemanas tempat destilasi dan pengering," kata Iskandar. Kemudian bahan lain pembuat shabu adalah red pospor sebanyak 69 kilogram, cairan hidrolik acid sebanyak 20 botol yang tiap botolnya berisi 2,5 liter, ephedrine, peralatan masak yakni tabung panjang sebanyak lima unit, tabung bulat lima unit. Kemudian, alat pendingin satu unit, tabung gelas 10 unit, kompor elektrik empat unit, penyaring air satu unit, jerigen 13 buah dan bahan kimia lainnya, kata Kadiv Humas, menambahkan. "Rencananya hari ini olah tempat kejadian akan dilakukan pengecekan langsung oleh Kapolri, Komjen Pol Timur Pradopo," kata Iskandar. Kasus narkoba merupakan salah satu prioritas yang menjadi kebijakan Kapolri Timur Pradopo dalam 100 hari masa jabatannya. Selain itu, kasus-kasus lain juga prioritas adalah korupsi, perdagangan manusia , ilegal logging, ilegal fishing dan ilegal oil. (Ant)
No comments:
Post a Comment