Jakarta  (ANTARA News) - Ajang Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) 2009 berhasil menghadirkan penemuan aplikasi pencari letak tanpa harus menggunakan Global Position System (GPS), demikian dalam kontes yang telah memasuki babak final di Jakarta, Kamis. Kontes itu menetapkan karya inovatif bernama CLIG, karya Sandy Marly Colondam dari Jakarta sebagai karya terbaik untuk sub-kategori Business & Commerce CLIG merupakan singkatan dari Cell ID Getter.

Dengan "Application Protocol Interface" (API) yang dapat menambahkan fitur "Location Based Service" ke semua Mobile WEB dengan integrasi yang sangat mudah itu maka user dapat mengetahui letak misalnya stasiun bus terdekat tanpa menggunakan GPS.

Selain itu, beberapa karya lain juga keluar menjadi karya terbaik untuk beberapa sub kategori antara lain BukuQ karya Fajar Endra Nusa untuk sub-kategori Social Networking, Role Playing Game karya Indah Palupi Damayanti untuk sub-kategori Learning & Education, UltraPort karya Andry untuk sub kategori Android Based Application.

Khusus untuk sub kategori terbaru yaitu Android Based Application, dua hasil karya pemenangnya telah dikirim ke ajang Pengembangan Program Aplikasi Android oleh Conexus Mobile Alliance yang diadakan di Grand Ballroom, Harbour Plaza Hong Kong 17 November 2009.

Karya ini merupakan dua dari 13 finalis yang terpilih dari seluruh Asia Pasifik yang akan dipamerkan dalam konferensi pers dan kegiatan bertaraf internasional tersebut.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda telah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

Conexus Mobile Alliance adalah salah satu aliansi ponsel terbesar di Asia yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan roaming internasional dan layanan mobile bagi para pelanggan dari perusahaan anggota aliansi ini, termasuk Indosat (Indonesia).

Ajang IWIC 2009 ditangani oleh dewan juri yang berasal dari berbagai kalangan seperti tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Prof Suhono Haryosupangkat (Guru Besar Teknologi Informasi ITB), AW Subarkah (wartawan senior Kompas), Pamungkas Tris Hadiatmoko (vendor telekomunikasi), serta Tim Business Development Indosat dan Tim Gaming & Content Indosat.

Sebanyak 21 karya diputuskan sebagai finalis dari hampir 300 karya yang masuk untuk 2 kategori dan 4 sub kategori yang dikompetisikan.

Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) 2009 sendiri merupakan sebuah kompetisi INOVASI yang diselenggarakan Indosat di bidang teknologi Wireless menjelang ulang tahun ke-42.

"Sejak tahun 2006 IWIC hadir untuk masyarakat dan menjadi bagian dari program tanggung jawab perusahaan (CSR) dalam bidang pendidikan melalui payung program Indonesia Belajar," kata Chief Marketing Officer Indosat, Guntur Siboro, setelah menyerahkan hadiah pada grand final IWIC 2009.

Pada ajang IWIC tahun ini, Indosat memberikan berbagai apresiasi bagi karya inovatif, yaitu hadiah total ratusan juta rupiah beserta perangkat gadget paling mutakhir untuk kategori Mobile Wireless Application.

Sedangkan bagi para pemenang Research and Development in Wireless Technology akan mendapatkan Dana Riset senilai total Rp500 juta.(*)