Jakarta (ANTARA News) - Berharap untuk menjembatani kesenjangan antara SUV dan helikopter, sebuah lembaga research militer AS tengah menyiapkan proposal untuk pengembangan mobil terbang (flying cars). Ide itu untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada pasukan militer untuk mencapai daerah target--meskipun jauh--dan bisa menghindar dengan cepat dari situasi yang tidak bisa dipertahankan.

"Sebuah pasukan masa depan dapat terbang ke lokasi tertentu dan menyerang langsung sasaran diatas tanah di sebuah lokasi kritis," tulis lembaga research Depertemen Pertahanan AS (Defence Advanced Research Projects Agency) dalam bahan briefing mengenai proyek yang dinamai Transformer, atau TX.

Mobil terbang yang diidamkan itu memungkinkan untuk menemukan pasukan musuh, korban, atau langsung bergerak ke lokasi baru berdasarkan perintah.

Anda mungkin tidak mempertimbangkan segala sesuatu yang baru saja Anda baca untuk menjadi informasi penting tentang tech. Tapi jangan kaget jika Anda menemukan diri Anda sendiri mengingat dan menggunakan informasi ini dalam beberapa hari mendatang.

DARPA, yang berharap memiliki prototipe dalam empat tahun, sedang berupaya menciptakan kendaraan empat-penumpang yang dapat bergerak di tanah seperti land rover tipe Humvee dan bisa terbang atau mendarat vertikal seperti helikopter.

Kendaraan itu harus bisa menjelajah di tanah dan atau terbang 250 mil laut dengan hanya satu tangki gas.

Selain membawa empat orang (berat rata-rata masing-masing 180 pounds), TX harus bisa membawa kargo sebesar 350 pounds, kata laporan ACB News.

(ANT/S026)